TUGAS PERCAKAPAN ANTAR PERSONAL
FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA
Nama Anggota Kelompok :
Didik Supriyanto 2012
4350 1683
Irfan Fauzi Wijaya 2012
4350 1543
Nur Rahmat 2012
4350 1550
Rifqi Kasyifurahman 2012
4350 1544
Sartini 2012
4350 1642
UNIVERSITAS INDRASTA PGRI
ANALISIS SWOT PADA PT. BCA Tbk
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di dalam persaingan industri yang semakin maju
ini perusahaan dituntut untuk selalu melakukan perkembangan positif didalam
tubuh perusahaan sehingga perusahaan selalu berupaya memperbaiki diri dengan
perencanaan strategi yang baik. Untuk itulah PT. BCA Tbk yang merupakan salah
satu perusahaan perbankan terbaik di Indonesia merasa perlu mengidentifikasi
setiap kekuatan dan kelemahannya dan selalu memantau setiap peluang yang
mendatangkan keuntungan dan ancaman yang mendatangkan kerugian. Untuk memenuhi
tuntutan ini terciptalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities,
Threats) yang memiliki peran penting dalam menetapkan suatu strategi
perusahaan
.
Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis
di dalam melakukan analisis terhadap wujud ancaman dan kesempatan agar dapat
membedakan keadaan lingkungan yang akan datang sehingga dapat ditemukan masalah
yang ada. Dari analisis SWOT, perusahaan dapat menentukan strategi efektif yang
sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang berlandaskan pada kekuatan yang
dimiliki perusahaan, mengatasi ancaman yang datang dari luar, serta mengatasi
kelemahan yang ada.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang diatas
teridentifikasi masalah sebagai berikut :
Apa saja kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
oleh PT. BCA Tbk?
Apa saja kesempatan dan ancaman yang ada pada
PT. BCA Tbk?
Strategi apa yang harus digunakan untuk
mengatasi kelemahan dan ancaman agar tetap bisa bersaing?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Perusahaan
BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21
Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia . Banyak hal telah dilalui sejak
saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis
moneter yang terjadi di tahun 1997.Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di
Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai di
BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik
lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta
bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
lalu mengambil alih BCA di tahun 1998.
Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan
keputusan yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan
Desember 1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset
BCA mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36
triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA
diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia di tahun 2000.
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar
dengan menjadi perusahaan publik. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun
2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN.
Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh
saham BCA. Penawaran saham ke dua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001,
dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.
Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% dari
sahamnya di BCA melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo
Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat
ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan
penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada
nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi
finansial.
2.2 VISI, MISI DAN STRATEGI PERUSAHAAN
Visi
Visi dari Bank BCA Adalah Bank pilihan utama
andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.
Misi
Membangun institusi yang unggul di bidang
penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan
perseorangan.Memahami beragam kebutuhan nasabah dan
memberikan layanan financial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi
nasabah.
Strategi Persaingan BCA
Dalam mengelola bank, BCA bertumpu pada tiga
prioritas yaitu mempertahankan keunggulan sebagai bank transaksional pilihan
nasabah, meyalurkan kredit yang didukung oleh manajemen resiko yang efektif ,
serta menerapkan tata kelola pada setiap aspek bisnis. Dalam menghadapi
tantangan perubahan ekonomi yang bersifat struktural maupun pergerakan suku
bunga, pihak manajemen berupaya untuk tetap konsisten dalam mengelola BCA. Hal
tersebut dimaksudkan dengan tujuan mengoptimalkan posisi likuiditas untuk
meningkatkan profitabilitas, dan investasi pada franchise BCA guna
mengembangkan sumber pendanaan yang menguntungkan.
BCA tidak saja menjadi bank yang semakin dekat
dengan para nasabahnya, lebih dari itu BCA menyediakan koneksi dan kenyamanan
untuk bertransaksi, baik untuk keperluan bisnis maupun pribadi, dimanapun
mereka berada, dan kapanpun harus melakukannya. Fokus utama dari strategi BCA
adalah :
Memfokuskan diri pada transaksi pembayaran dan
penyelesaian melalui investasi di jaringan yang kokoh sekaligus meningkatkan
basis dana pihak ketiga BCA.
Meningkatkan aktiva produktif melalui
penyaluran kredit yang menguntungkan disertai pengelolaan resiko yang efektif.
Meskipun tampaknya sangat sederhana, strategi ini ternyata sangat efektif di masa-masa di mana industri perbankan harus beradaptasi dengan perubahan – perubahan struktural yang mengikuti siklusnya. Strategi ini tetap relevan ketika bank dituntut menyesuaikan diri pada berbagai perubahan regulasi.
Meskipun tampaknya sangat sederhana, strategi ini ternyata sangat efektif di masa-masa di mana industri perbankan harus beradaptasi dengan perubahan – perubahan struktural yang mengikuti siklusnya. Strategi ini tetap relevan ketika bank dituntut menyesuaikan diri pada berbagai perubahan regulasi.
Kompetensi, senantiasa meningkatkan
pengetahuan dan wawasan dengan mengikuti perkembangan industri perbankan
khususnya dan dunia usaha pada umumnya.
BCA secara konsisten, pertama, memanfaatkan posisi likuiditas yang kuat untuk meningkatkan profitabilitas ; kedua, secara berkesinambungan melakukan investasi infrastruktur untuk mempertahankan franchise value sehingga dalam situasi suku bunga yang bergejolak sekalipun bank dapat mempertahankan performanya. BCA mengembangkan pendekatan total customer relationship untuk kenyamanan nasabah bisnis dan perseorangan. Keunggulan jaringan yang dimiliki BCA memberikan lebih banyak waktu bagi staff BCA untuk lebih proaktif dan berorientasi pada pemenuhan kebutuhan nasabah. Dengan pendekatan total customer relationship, BCA membantu memenuhi kebutuhan nasabah baik selaku pribadi maupun pelaku usaha.
BCA secara konsisten, pertama, memanfaatkan posisi likuiditas yang kuat untuk meningkatkan profitabilitas ; kedua, secara berkesinambungan melakukan investasi infrastruktur untuk mempertahankan franchise value sehingga dalam situasi suku bunga yang bergejolak sekalipun bank dapat mempertahankan performanya. BCA mengembangkan pendekatan total customer relationship untuk kenyamanan nasabah bisnis dan perseorangan. Keunggulan jaringan yang dimiliki BCA memberikan lebih banyak waktu bagi staff BCA untuk lebih proaktif dan berorientasi pada pemenuhan kebutuhan nasabah. Dengan pendekatan total customer relationship, BCA membantu memenuhi kebutuhan nasabah baik selaku pribadi maupun pelaku usaha.
Ditengah kecenderungan penurunan suku bunga,
banyak kalangan berpendapat bahwa hal tersebut dapat memberikan tekanan
terhadap marjin BCA. Namun demikian, BCA dapat mengatasinya dengan mengandalkan
keunggulan – keunggulan strategis yang dimilikinya, yaitu : struktur dana pihak
ketiga yang didominasi oleh produk giro dan tabungan, luasnya jangkauan operasi
akan mempermudah BCA untuk meningkatkan volume transaksi keuangan dan melakukan
ekspansi kredit. Selain itu, inflasi satu digit akan mendukung BCA dalam
melakukan efisiensi pengelolaan biaya.
2.3 PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA PRODUK DAN
JASA PT.BCA Tbk
Penerapan ini dikenal sebagai Marketing Mix,
karena Bank juga memiliki pelayanan jasa sehingga marketing mix pada PT. BCA
Tbk adalah sebagai berikut :
1.Product
Produk yang ditawarkan oleh PT. BCA Tbk pada
umumnya sama dengan bank lainnya, seperti Tabungan, Giro, Kredit, dll. Tetapi
dengan reputasi yang bagus kualitas produk dari BCA diakui kualitasnya, dapat
pula dilihat dari bentuk pelayanan, dimana BCA sangat memprioritaskan
pelayanannya kepada nasabah.
2.Price
Dalam hal harga, pelayanan BCA terbilang cukup mahal tetapi sesuai dengan kualitas yang ditawarkan seperti adanya biaya tambahan untuk setoran diluar wilayah, sedangkan untuk suku bunga yang ditawarkan untuk produk simpanan dan pinjaman nilainya masih wajar.
Dalam hal harga, pelayanan BCA terbilang cukup mahal tetapi sesuai dengan kualitas yang ditawarkan seperti adanya biaya tambahan untuk setoran diluar wilayah, sedangkan untuk suku bunga yang ditawarkan untuk produk simpanan dan pinjaman nilainya masih wajar.
3.Promotion
Untuk promosi, BCA selalu melakukan promosi
baik melalui media cetak maupun media elektronik, dan BCA juga senantiasa
berpartisipasi pada event-event besar dan menjadi sponsor untuk lebih
mengenalkan produknya.
4.Place
Untuk jaringan distribusi sendiri BCA sudah mulai membuka kantor cabang di seluruh wilayah di Indonesia, meskipun tidak begitu merata. Tetapi unutk masyarakan yang hidup diperkotaan akan sangat mudah untuk bertransaksi melalui mesin ATM yang tersebar hingga ke pelosok.
Untuk jaringan distribusi sendiri BCA sudah mulai membuka kantor cabang di seluruh wilayah di Indonesia, meskipun tidak begitu merata. Tetapi unutk masyarakan yang hidup diperkotaan akan sangat mudah untuk bertransaksi melalui mesin ATM yang tersebar hingga ke pelosok.
5.People
BCA sangat memprioritaskan pelayan kepada nasabah, sehingga sering kali mendapatkan penghargaan atas pelayanannya terhadap nasabah, hal ini tidak lepas dari strategi perusahaan untuk mempertahankan nasabahnya melalui pelayanan yang optimal
BCA sangat memprioritaskan pelayan kepada nasabah, sehingga sering kali mendapatkan penghargaan atas pelayanannya terhadap nasabah, hal ini tidak lepas dari strategi perusahaan untuk mempertahankan nasabahnya melalui pelayanan yang optimal
6.Process
Untuk prosedur di BCA terbilang cukup ramah, karena tidak mempersulit nasabah untuk menikmati produknya, prosedurnya terbilang cepat dan mudah. Bahkan bisa melaui internet.
Untuk prosedur di BCA terbilang cukup ramah, karena tidak mempersulit nasabah untuk menikmati produknya, prosedurnya terbilang cepat dan mudah. Bahkan bisa melaui internet.
2.4 ANALISIS INTERNAL DAN EKSTERNAL PERUSAHAAN
1.Prestasi
Kerja keras, kebijakan, pengelolaan yang baik,
komitmen dan peraturan kepada regulasi membawa BCA menjadi Bank dengan prestasi
dan reputasi yang membanggakan. Dari tahun ke tahun, BCA terus dikenal sebagai
bank yang memiliki banyak keunggulan dan mendapat nilai bagus dari berbagai
pihak sebagai institusi finansial yang dikelola secara profesional.Dari hal ini dapat diketahui bahwa kualitas
BCA tidak diragukan lagi sebagai perusahaan profitable dengan keuangan yang
sehat dan nilai asset yang terus bertambah serta sebagai bank dengan kualitas
terbaik.
2.Struktur organisasi BCA
BCA merupakan perusahaan yang telah go public,
sehingga didalam strukturnya BCA memiliki komisaris yang terdiri dari seorang
presiden komisaris dan empat anggota komisaris dimana tiga diantaranya adalah
komisaris independent. BCA dipimpin oleh seorang presiden direktur dan wakilnya
serta memiliki delapan orang direktur yang masing-masing memiliki tanggung
jawab dibidangnya masing-masing
3.Pesaing
Saat ini keberadaan BCA berada ditengah pertarungan raksasa-raksasa perbankan di Indonesia. Persaingan dunia perbankan sangat ketat, terutama ketika bank-bank besar milik pemerintah yang mulai kompetitif dalam memberikan produk dan jasa layanan perbankan. BCA akan dihadapkan pada sebuah tantangan bahwa masyarakat akan cenderung memilih perbankan milik pemerintah. Hal ini dimungkinkan karena masih adanya kekhawatiran masyarakat terhadap kemungkinan terjadi krisis ekonomi yang berkelanjutan. Bagaimanapun juga masyarakat butuh jaminan keamanan akan likuiditas dana yang mereka simpan di bank, dan masyarakat mulai bijak dalam menentukan bank apa yang akan dipilih. Pertimbangannya tentu saja tidak hanya hadiah-hadiah menarik yang ditawarkan. Didukung dengan kepemilikan asset yang besar serta support dari pemerintah yang jauh lebih besar bank – bank pemerintah menjadi pesaing yang cukup potensial dan perlu mendapat perhatian yang serius dari pihak manajemen BCA.
Saat ini keberadaan BCA berada ditengah pertarungan raksasa-raksasa perbankan di Indonesia. Persaingan dunia perbankan sangat ketat, terutama ketika bank-bank besar milik pemerintah yang mulai kompetitif dalam memberikan produk dan jasa layanan perbankan. BCA akan dihadapkan pada sebuah tantangan bahwa masyarakat akan cenderung memilih perbankan milik pemerintah. Hal ini dimungkinkan karena masih adanya kekhawatiran masyarakat terhadap kemungkinan terjadi krisis ekonomi yang berkelanjutan. Bagaimanapun juga masyarakat butuh jaminan keamanan akan likuiditas dana yang mereka simpan di bank, dan masyarakat mulai bijak dalam menentukan bank apa yang akan dipilih. Pertimbangannya tentu saja tidak hanya hadiah-hadiah menarik yang ditawarkan. Didukung dengan kepemilikan asset yang besar serta support dari pemerintah yang jauh lebih besar bank – bank pemerintah menjadi pesaing yang cukup potensial dan perlu mendapat perhatian yang serius dari pihak manajemen BCA.
4.Tekanan dari Produk Keuangan Lainnya
Pola hidup masyarakat yang konsumtif
memungkinkan kebutuhan masyarakat akan sebuah kredit cukup tinggi, hal ini
rupanya juga dilirik oleh perusahaan pendanaan selain bank untuk mengembangkan
perusahaan mereka. Saat ini akan dengan mudah kita jumpai perusahaan leasing
dengan cukup pesat dapat berkembang dikarenakan berbagai kemudahan yang mereka
tawarkan terhadap nasabah dan masyarakat. Sedangakan kebutuhan masyarakat akan
jasa penyimpanan uang yang aman dengan memperoleh imbalan kompetitif merupakan
pangsa yang kini tidak hanya milik industri perbankan. Saat ini untuk kebutuhan
jasa tersebut telah banyak berdiri berbagai perusahaan sekuritas yang
menawarkan produk reksadana dan investasi pasar modal yang memberikan
keuntungan yang jauh lebih besar daripada deposito perbankan. Perusahaan
asuransi yang juga mulai berinovasi sehingga saat ini masyarakat tidak hanya
mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan dari lembaga asuransi tapi juga
keuntungan yang cukup menggiurkan. Saat ini asuransi bisa kita perhitungkan
sebagai sarana investasi yang cukup menarik dan menjanjikan.
5.Tekanan dari nasabah
Dalam dunia bisnis dikenal ada lima tingkatan
konsumen yang dalam hal ini dapat kita samakan dengan nasabah, yaitu Terorist
customer, Transactional customer, Relationship customer, Loyal customer, dan
Advocator customer. Dari berbagai macam konsumen atau nasabah tersebut BCA
harus bersaing secara kompetitif dengan banyaknya bank, perusahaan pendanaan /
leasing, dan perusahaan asuransi. Akan sangat menguntungkan jika BCA mendapat
konsumen atau nasabah yang masuk dalam kategori loyal customer dan advocator customer.
Kini masyarakat selaku konsumen dan nasabah akan dihadapkan pada semakin
banyaknya pilihan yang menarik, ini tentu saja kondisi yang sangat bagus karena
konsumen dan nasabah bisa memiliki pilihan yang lebih sesuai dengan kebutuhan
mereka akan sebuah produk dan jasa keuangan. Pada akhirnya tingkat kepuasan
nasabah akan jasa layanan perbankan sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan
bank kepada nasabah yang dapat diidentifikasi meliputi faktor-faktor
Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty, dan Tangibles.
2.5 SUMBER DAYA MANUSIA YANG MENDUKUNG PT. BCA Tbk
BCA menyadari bahwa meningkatnya persaingan bisnis perlu disikapi dengan meningkatkan efisiensi di berbagai bidang, termasuk dalam hal optimalisasi produktivitas karyawan.Strategi dan kebijakan BCA di tahun 2010 difokuskan untuk mempersiapkan landasan yang kokoh dalam membangun kompetensi sumber daya manusia terutama dalam memperkuat hubungan dengan nasabah dan meningkatkan kemampuan pemasaran serta kepemimpinan.Selain itu, BCA merekrut lebih banyak karyawan sebagai upaya untuk mengantisipasi perkembangan bisnis serta memelihara keseimbangan profil demografis karyawan.
Pada tahun 2010 BCA melakukan pemetaan terhadap seluruh karyawan untuk mengidentifikasi potensi dan kompetensi karyawan. Pemetaan ini diperlukan untuk menyusun rencana pengembangan yang tepat guna meningkatkan produktivitas setiap karyawan.BCA menerapkan sistem panel manajemen untuk mengidentifikasi‘ top performer’ dan menyiapkan rencana pengembangan karir bagi setiap karyawan melalui serangkaian pelatihan dan penugasan khusus. Sistem ini secara efektif menciptakan talent pool yang berguna untuk mendukung kelancaran operasional bank.
2.5 SUMBER DAYA MANUSIA YANG MENDUKUNG PT. BCA Tbk
BCA menyadari bahwa meningkatnya persaingan bisnis perlu disikapi dengan meningkatkan efisiensi di berbagai bidang, termasuk dalam hal optimalisasi produktivitas karyawan.Strategi dan kebijakan BCA di tahun 2010 difokuskan untuk mempersiapkan landasan yang kokoh dalam membangun kompetensi sumber daya manusia terutama dalam memperkuat hubungan dengan nasabah dan meningkatkan kemampuan pemasaran serta kepemimpinan.Selain itu, BCA merekrut lebih banyak karyawan sebagai upaya untuk mengantisipasi perkembangan bisnis serta memelihara keseimbangan profil demografis karyawan.
Pada tahun 2010 BCA melakukan pemetaan terhadap seluruh karyawan untuk mengidentifikasi potensi dan kompetensi karyawan. Pemetaan ini diperlukan untuk menyusun rencana pengembangan yang tepat guna meningkatkan produktivitas setiap karyawan.BCA menerapkan sistem panel manajemen untuk mengidentifikasi‘ top performer’ dan menyiapkan rencana pengembangan karir bagi setiap karyawan melalui serangkaian pelatihan dan penugasan khusus. Sistem ini secara efektif menciptakan talent pool yang berguna untuk mendukung kelancaran operasional bank.
Pelatihan dan Pengembangan
BCA Learning
Center menyediakan program pelatihan dan pengembangan yang komprehensif
untuk mengasah keterampilan
dan pengetahuan serta menumbuhkan etos kerja yang dibutuhkan dalam mendukung
kinerja secara kelompok dan menjaga
standar mutu layanan
yang tinggi. Sepanjang tahun
2010 kegiatan pelatihan
dan pengembangan difokuskan pada
program-program terkait kredit, manajemen risiko,dan manajemen pengetahuan
(knowledge management). Selama tahun 2010 BCA Learning
Center menyelenggarakan 2.026 kelas pelatihan yang diikuti oleh 54.094
peserta. Total keseluruhan
waktu
pelatihan mencapai 145.204
hari.
Program-program pelatihan dan pengembangan BCA disusun dengan memperhatikan kebutuhan pengembangan organisasi. Untuk menyelaraskan dengan strategi dan arah bisnis perusahaan, pada tahun 2009 Management Development
Program (MDP) disesuaikan
menjadi BCA Development Program (BDP). Program ini ditujukan untuk menghasilkan tenaga profesional
dengan spesialisasi sesuai kebutuhan
unit
kerja. Pada tahun 2010, sebanyak 115 lulusan dari universitas terkemuka telah direkrut
untuk mengikuti pelatihan dalam program
BDP.
BCA juga menyelenggarakan program pelatihan yang bersifat massal untuk memperluas kesempatan belajar bagi seluruh karyawan pada semua unit kerja.
Program pelatihan seperti
e-Learning dan Video Based Training (VBT) telah menjadi solusi tepat dalam
proses pembelajaran yang efektif
dan efisien bagi karyawan maupun BCA. Sebanyak 3.766 karyawan telah menyelesaikan pelatihan online sejak program
ini diluncurkan pada tahun 2009,
dan
12.856 peserta telah mengikuti VBT. Selain itu,
BCA juga
mendorong pengembangan knowledge management, dengan membentuk kelompok-kelompok diskusi informal yang memfasilitasi pertukaran pengetahuan dari karyawan
yang memiliki pengalaman dan keahlian tertentu kepada karyawan lainnya.
2.6 ANALISIS SWOT PADA PT. BCA Tbk
1.Kekuatan (Strength)
Merupakan hal-hal yang dapat menjadi kekuatan,
yang dimiliki oleh perusahaan, biasanya berujud sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. Termasuk di
dalamnya tenaga kerja, goodwill, modal, mesin dan sebagainya. Kekuatan ini
dapat dieksploitasi untuk meminimumkan ancaman ataupun menghilangkan dampak
yang diakibatkan oleh ancaman lingkungan. Kekuatan usaha ini dapat dikontrol
dan diawasi untuk kepentingan atau pengembangan perusahaan. Kekuatan ini
bersumber dari dalam perusahaaan sehingga penggunaanya memungkinkan untuk
direncanakan maupun dijadwalkan. Pada Bank BCA kekuatan terletak pada :
Menjadi pelopor dalam infrastruktur pendukung
national payment systemyang sulit tersaingi oleh kompetitornya.
Menjadi bank pertama di Indonesia yang
melakukan melakukan proses edukasi sistematis dalam pemakaian layanan ATM dan
internet banking.
Posisi Bank BCA sebagai standard setter dari
bank – bank pesaingnya bukan hanya di produk layanan, tetapi untuk penambahan
jenis electronic delevery channel nya menjadi benchmark bagi para pesaing.
BCA sudah dikenal reputasinya di dalam dan
luar negeri sebagai bank yang selalu mengambil keputusan tepat dalam pemilihan
teknologi dan waktu penerapannya.
Tim manajemen yang sangat profesional yang
selalu mengikuti kebijakan dan regulasi perbankan nasional dan internasional
Sumber daya manusia (SDM) yang terlatih baik
dan berorientasi pada pelayanan bagi nasabah
Rangkaian produk dan jasa yang inovatif dan memenuhi
kebutuhan yang aktual
Pemanfaatan teknologi paling mutakhir secara
tepat
Upaya yang terus-menerus dalam mempertahankan
tingkat pengamanan perbankan yang paling tinggi
Jaringan yang luas dari kantor cabang dan
kantor cabang pembantu di seluruh Indonesia
2.Kelemahan (Weakness)
Merupakan segala sesuatu yang menjadi
kelemahan atau kendala-kendala yang menyebabkan perusahaan sulit untuk
berkembang atau meningkatkan kinerja perusahaannya. Kelemahan ini dapat pula
menjadi variabel yang sama dengan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan.
Misalnya tenaga kerja yang tidak terampil, tidak cukupnya modal usaha, dan
kapasitas mesin yang tidak memadai.
Seperti halnya kekuatan, kelemahan ini juga berasal dari dalam perusahaan atau dapat dikatakan sesuatu yang dibutuhkan untuk pengembangan perusahaan namun tidak dimiliki atau sangat kurang kapasitasnya. Karena berada di dalam perusahaan maka kelemahan ini dapat ditekan sehingga dari luar tidak nampak sebagai kelemahan.
Seperti halnya kekuatan, kelemahan ini juga berasal dari dalam perusahaan atau dapat dikatakan sesuatu yang dibutuhkan untuk pengembangan perusahaan namun tidak dimiliki atau sangat kurang kapasitasnya. Karena berada di dalam perusahaan maka kelemahan ini dapat ditekan sehingga dari luar tidak nampak sebagai kelemahan.
Kelemahan pada Bank BCA yaitu :
1.Layanan perbankan BCA yang selalu mengikuti
perkembangan teknologi informasi masih perlu disempurnakan untuk mengurangi
rasa ketidaknyamanan dari para nasabah.
2.Konsentrasi alokasi kredit BCA lebih terfokus
pada korporasi perusahaan menengah keatas, sehingga sangat rawan terhadap
kemungkinan kredit macet ketika iklim ekonomi sedang krisis dan nilai tukar
mata uang yang fluktuatif.
3.BCA belum menjadi bank pilihan utama bagi
sebagian masyarakat Indonesia yang mampu mengakomodasi sebagian besar kebutuhan
mereka akan layanan perbankan.
3.Kesempatan (Opportunity)
Peluang merupakan kesempatan bagi perusahaan
untuk berkembang. Peluang yang ada tersedia di lingkungan perusahaan dan
umumnya tidak bias disediakan oleh perusahaan. Perusahaan hanya menyesuaikan
diri dengan kesempatan yang muncul. Contoh: adanya pelaksanaan otonomi daerah,
adanya perkembangan teknologi dan sebagainya. Peluang merupakan faktor
lingkungan yang menjadi pendorong bagi suatu perusahaan untuk berkembang.
Sejalan dengan tekad pemerintah yang terus
mengembangkan perekonomian Indonesia
Pencanangan tahun 2008 sebagai tahun edukasi
perbankan bagi masyarakat, memungkinkan dunia perbankan bertarung secara
kompetitif untuk berebut nasabah.
Kecenderungan pola hidup masyarakat yang
konsumtif, merupakan salah satu peluang yang perlu dicermati untuk meningkatkan
jenis produk jasa kredit perbankan dan kualitas pelayanan bagi nasabah.
Kecepatan kemajuan teknologi informasi sangat
mendukung komitmen BCA untuk mempermudah pelayanan demi meningkatkan kepuasan
nasabah.
4.Hambatan (Threat)
Ancaman adalah suatu situasi yang dapat
mengurangi kemampuan bisnis atau perusahaan untuk melindungi dan memperbaiki
kedudukan kompetitipnya dalam pasar. Ancaman termasuk ke dalam variable yang
juga tidak dapat diciptakan oleh perusahaan. Selain itu ancaman inipun tidak
dapat pula dihilangkan, namun dapat diperkecil intensitasnya untuk muncul.
Contoh Kurang konsistennya kebijakan pemerintah pusat, terbatasnya keuangan
daerah, masuknya perusahaan besar sebagai pesaing, terbatasnya bahan baku
industri, kebijakan otonomi daerah yang berlebihan dan sebagainya.
Perkembangan dunia bisnis semakin kompleks
dengan tingkat persaingan yang tinggi ditengah kondisi perekonomian Indonesia
yang terus bergejolak dan tingkat inflasi yang cukup tinggi.
Masyarakat cenderung meminati layanan
perbankan yang simple dan menawarkan berbagai macam fleksibilitas serta
berbagai macam hadiah yang menggiurkan.
Tingkat inflasi yang terus meningkat
mengurangi minat masyarakat untuk menyimpan uang di bank.
BAB III
KESIMPULAN
BCA mengadopsi praktik tata kelola perusahaan
terbaik, yang merupakan pondasi dari bisnis yang transparan dan sehat. Hal tersebut
merupakan komitmen pihak manajemen BCA untuk mempertahankan kepercayaan
nasabah, pemegang saham, mitra bisnis dan pemangku kepentingan ( stakeholders )
lainnya. Dalam memastikan tata kelola yang optimal, direktur bersama manajemen
akan selalu mengevaluasi implementasi tata kelola perusahaan secara
berkesinambungan.
BCA siap memanfaatkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi yang positif untuk memacu ekspansi kredit di semua segmen, baik untuk segmen individu dengan menawarkan produk-produk kredit baru. Sebagai respon terhadap tingginya inflasi dan tingkat suku bunga. BCA melakukan penyesuaian kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi resiko kredit dan resiko pasar. Dalam proses tersebut BCA secara proaktif memperketat persyaratan kelayakan minimum kredit rating dan membatasi eksposur terhadap industri dan segmen kredit tertentu.
Intinya yang menjadi rahasia dari eksistensi
BCA sebagai bank swasta ditengah krisis ekonomi adalah kekuatan pihak manajemen
dalam melakukan praktik pengelolaan resiko operasional yang baik dan ketat
dengan berlandaskan prinsip kehati – hatian dan pelayanan BCA kepada nasabah
dengan mengembangkan pendekatan total customer relationship. Namun BCA perlu
bekerja lebih keras lagi untuk dapat meyakinkan masyarakat dan nasabah akan kinerja
perbankan yang mereka selenggarakan, selanjutnya memenangkan penilaian
masyarakat tentang keunggulan – keunggulan produk dan jasa layanan perbankan
BCA.
Jam Buka Bank BCA Merupakan hal-hal yang dapat menjadi kekuatan, yang dimiliki oleh perusahaan, biasanya berujud sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. Termasuk di dalamnya tenaga kerja, goodwill, modal, mesin dan sebagainya. Kekuatan ini dapat dieksploitasi untuk meminimumkan ancaman ataupun menghilangkan dampak yang diakibatkan oleh ancaman lingkungan
BalasHapus