Sabtu, 25 Oktober 2014

ANALISA SWOT PADA PT.BCA Tbk


 TUGAS PERCAKAPAN ANTAR PERSONAL
FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA



Nama Anggota Kelompok :
Didik Supriyanto                   2012 4350 1683
Irfan Fauzi Wijaya                2012 4350 1543
Nur Rahmat                          2012 4350 1550
Rifqi Kasyifurahman            2012 4350 1544
Sartini                                    2012 4350 1642



UNIVERSITAS INDRASTA PGRI


 
ANALISIS SWOT PADA PT. BCA Tbk
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
             Di dalam persaingan industri yang semakin maju ini perusahaan dituntut untuk selalu melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga perusahaan selalu berupaya memperbaiki diri dengan perencanaan strategi yang baik. Untuk itulah PT. BCA Tbk yang merupakan salah satu perusahaan perbankan terbaik di Indonesia merasa perlu mengidentifikasi setiap kekuatan dan kelemahannya dan selalu memantau setiap peluang yang mendatangkan keuntungan dan ancaman yang mendatangkan kerugian. Untuk memenuhi tuntutan ini terciptalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats) yang memiliki peran penting dalam menetapkan suatu strategi perusahaan
.
Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis di dalam melakukan analisis terhadap wujud ancaman dan kesempatan agar dapat membedakan keadaan lingkungan yang akan datang sehingga dapat ditemukan masalah yang ada. Dari analisis SWOT, perusahaan dapat menentukan strategi efektif yang sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang berlandaskan pada kekuatan yang dimiliki perusahaan, mengatasi ancaman yang datang dari luar, serta mengatasi kelemahan yang ada.



1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang diatas teridentifikasi masalah sebagai berikut :
Apa saja kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh PT. BCA Tbk?
Apa saja kesempatan dan ancaman yang ada pada PT. BCA Tbk?
Strategi apa yang harus digunakan untuk mengatasi kelemahan dan ancaman agar tetap bisa bersaing?



BAB II

PEMBAHASAN 
2.1 Sejarah Perusahaan
      BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia . Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997.Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA di tahun 1998.
        Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia di tahun 2000.
          Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham ke dua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.
       Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial.

2.2 VISI, MISI DAN STRATEGI PERUSAHAAN

Visi
      Visi dari Bank BCA Adalah Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.
Misi
     Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan financial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.

Strategi Persaingan BCA
       Dalam mengelola bank, BCA bertumpu pada tiga prioritas yaitu mempertahankan keunggulan sebagai bank transaksional pilihan nasabah, meyalurkan kredit yang didukung oleh manajemen resiko yang efektif , serta menerapkan tata kelola pada setiap aspek bisnis. Dalam menghadapi tantangan perubahan ekonomi yang bersifat struktural maupun pergerakan suku bunga, pihak manajemen berupaya untuk tetap konsisten dalam mengelola BCA. Hal tersebut dimaksudkan dengan tujuan mengoptimalkan posisi likuiditas untuk meningkatkan profitabilitas, dan investasi pada franchise BCA guna mengembangkan sumber pendanaan yang menguntungkan.

BCA tidak saja menjadi bank yang semakin dekat dengan para nasabahnya, lebih dari itu BCA menyediakan koneksi dan kenyamanan untuk bertransaksi, baik untuk keperluan bisnis maupun pribadi, dimanapun mereka berada, dan kapanpun harus melakukannya. Fokus utama dari strategi BCA adalah :
Memfokuskan diri pada transaksi pembayaran dan penyelesaian melalui investasi di jaringan yang kokoh sekaligus meningkatkan basis dana pihak ketiga BCA.
Meningkatkan aktiva produktif melalui penyaluran kredit yang menguntungkan disertai pengelolaan resiko yang efektif.
        Meskipun tampaknya sangat sederhana, strategi ini ternyata sangat efektif di masa-masa di mana industri perbankan harus beradaptasi dengan perubahan – perubahan struktural yang mengikuti siklusnya. Strategi ini tetap relevan ketika bank dituntut menyesuaikan diri pada berbagai perubahan regulasi.
Kompetensi, senantiasa meningkatkan pengetahuan dan wawasan dengan mengikuti perkembangan industri perbankan khususnya dan dunia usaha pada umumnya.
         BCA secara konsisten, pertama, memanfaatkan posisi likuiditas yang kuat untuk meningkatkan profitabilitas ; kedua, secara berkesinambungan melakukan investasi infrastruktur untuk mempertahankan franchise value sehingga dalam situasi suku bunga yang bergejolak sekalipun bank dapat mempertahankan performanya. BCA mengembangkan pendekatan total customer relationship untuk kenyamanan nasabah bisnis dan perseorangan. Keunggulan jaringan yang dimiliki BCA memberikan lebih banyak waktu bagi staff BCA untuk lebih proaktif dan berorientasi pada pemenuhan kebutuhan nasabah. Dengan pendekatan total customer relationship, BCA membantu memenuhi kebutuhan nasabah baik selaku pribadi maupun pelaku usaha.
       Ditengah kecenderungan penurunan suku bunga, banyak kalangan berpendapat bahwa hal tersebut dapat memberikan tekanan terhadap marjin BCA. Namun demikian, BCA dapat mengatasinya dengan mengandalkan keunggulan – keunggulan strategis yang dimilikinya, yaitu : struktur dana pihak ketiga yang didominasi oleh produk giro dan tabungan, luasnya jangkauan operasi akan mempermudah BCA untuk meningkatkan volume transaksi keuangan dan melakukan ekspansi kredit. Selain itu, inflasi satu digit akan mendukung BCA dalam melakukan efisiensi pengelolaan biaya.

2.3 PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA PRODUK DAN JASA PT.BCA Tbk
       Penerapan ini dikenal sebagai Marketing Mix, karena Bank juga memiliki pelayanan jasa sehingga marketing mix pada PT. BCA Tbk adalah sebagai berikut :
1.Product
         Produk yang ditawarkan oleh PT. BCA Tbk pada umumnya sama dengan bank lainnya, seperti Tabungan, Giro, Kredit, dll. Tetapi dengan reputasi yang bagus kualitas produk dari BCA diakui kualitasnya, dapat pula dilihat dari bentuk pelayanan, dimana BCA sangat memprioritaskan pelayanannya kepada nasabah.
2.Price
          Dalam hal harga, pelayanan BCA terbilang cukup mahal tetapi sesuai dengan kualitas yang ditawarkan seperti adanya biaya tambahan untuk setoran diluar wilayah, sedangkan untuk suku bunga yang ditawarkan untuk produk simpanan dan pinjaman nilainya masih wajar.
3.Promotion
        Untuk promosi, BCA selalu melakukan promosi baik melalui media cetak maupun media elektronik, dan BCA juga senantiasa berpartisipasi pada event-event besar dan menjadi sponsor untuk lebih mengenalkan produknya.
4.Place
      Untuk jaringan distribusi sendiri BCA sudah mulai membuka kantor cabang di seluruh wilayah di Indonesia, meskipun tidak begitu merata. Tetapi unutk masyarakan yang hidup diperkotaan akan sangat mudah untuk bertransaksi melalui mesin ATM yang tersebar hingga ke pelosok.
5.People
BCA sangat memprioritaskan pelayan kepada nasabah, sehingga sering kali mendapatkan penghargaan atas pelayanannya terhadap nasabah, hal ini tidak lepas dari strategi perusahaan untuk mempertahankan nasabahnya melalui pelayanan yang optimal
6.Process
     Untuk prosedur di BCA terbilang cukup ramah, karena tidak mempersulit nasabah untuk menikmati produknya, prosedurnya terbilang cepat dan mudah. Bahkan bisa melaui internet.

2.4 ANALISIS INTERNAL DAN EKSTERNAL PERUSAHAAN

1.Prestasi
       Kerja keras, kebijakan, pengelolaan yang baik, komitmen dan peraturan kepada regulasi membawa BCA menjadi Bank dengan prestasi dan reputasi yang membanggakan. Dari tahun ke tahun, BCA terus dikenal sebagai bank yang memiliki banyak keunggulan dan mendapat nilai bagus dari berbagai pihak sebagai institusi finansial yang dikelola secara profesional.Dari hal ini dapat diketahui bahwa kualitas BCA tidak diragukan lagi sebagai perusahaan profitable dengan keuangan yang sehat dan nilai asset yang terus bertambah serta sebagai bank dengan kualitas terbaik.

2.Struktur organisasi BCA
      BCA merupakan perusahaan yang telah go public, sehingga didalam strukturnya BCA memiliki komisaris yang terdiri dari seorang presiden komisaris dan empat anggota komisaris dimana tiga diantaranya adalah komisaris independent. BCA dipimpin oleh seorang presiden direktur dan wakilnya serta memiliki delapan orang direktur yang masing-masing memiliki tanggung jawab dibidangnya masing-masing

3.Pesaing
        Saat ini keberadaan BCA berada ditengah pertarungan raksasa-raksasa perbankan di Indonesia. Persaingan dunia perbankan sangat ketat, terutama ketika bank-bank besar milik pemerintah yang mulai kompetitif dalam memberikan produk dan jasa layanan perbankan. BCA akan dihadapkan pada sebuah tantangan bahwa masyarakat akan cenderung memilih perbankan milik pemerintah. Hal ini dimungkinkan karena masih adanya kekhawatiran masyarakat terhadap kemungkinan terjadi krisis ekonomi yang berkelanjutan. Bagaimanapun juga masyarakat butuh jaminan keamanan akan likuiditas dana yang mereka simpan di bank, dan masyarakat mulai bijak dalam menentukan bank apa yang akan dipilih. Pertimbangannya tentu saja tidak hanya hadiah-hadiah menarik yang ditawarkan. Didukung dengan kepemilikan asset yang besar serta support dari pemerintah yang jauh lebih besar bank – bank pemerintah menjadi pesaing yang cukup potensial dan perlu mendapat perhatian yang serius dari pihak manajemen BCA.

4.Tekanan dari Produk Keuangan Lainnya
Pola hidup masyarakat yang konsumtif memungkinkan kebutuhan masyarakat akan sebuah kredit cukup tinggi, hal ini rupanya juga dilirik oleh perusahaan pendanaan selain bank untuk mengembangkan perusahaan mereka. Saat ini akan dengan mudah kita jumpai perusahaan leasing dengan cukup pesat dapat berkembang dikarenakan berbagai kemudahan yang mereka tawarkan terhadap nasabah dan masyarakat. Sedangakan kebutuhan masyarakat akan jasa penyimpanan uang yang aman dengan memperoleh imbalan kompetitif merupakan pangsa yang kini tidak hanya milik industri perbankan. Saat ini untuk kebutuhan jasa tersebut telah banyak berdiri berbagai perusahaan sekuritas yang menawarkan produk reksadana dan investasi pasar modal yang memberikan keuntungan yang jauh lebih besar daripada deposito perbankan. Perusahaan asuransi yang juga mulai berinovasi sehingga saat ini masyarakat tidak hanya mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan dari lembaga asuransi tapi juga keuntungan yang cukup menggiurkan. Saat ini asuransi bisa kita perhitungkan sebagai sarana investasi yang cukup menarik dan menjanjikan.

5.Tekanan dari nasabah
         Dalam dunia bisnis dikenal ada lima tingkatan konsumen yang dalam hal ini dapat kita samakan dengan nasabah, yaitu Terorist customer, Transactional customer, Relationship customer, Loyal customer, dan Advocator customer. Dari berbagai macam konsumen atau nasabah tersebut BCA harus bersaing secara kompetitif dengan banyaknya bank, perusahaan pendanaan / leasing, dan perusahaan asuransi. Akan sangat menguntungkan jika BCA mendapat konsumen atau nasabah yang masuk dalam kategori loyal customer dan advocator customer. Kini masyarakat selaku konsumen dan nasabah akan dihadapkan pada semakin banyaknya pilihan yang menarik, ini tentu saja kondisi yang sangat bagus karena konsumen dan nasabah bisa memiliki pilihan yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka akan sebuah produk dan jasa keuangan. Pada akhirnya tingkat kepuasan nasabah akan jasa layanan perbankan sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan bank kepada nasabah yang dapat diidentifikasi meliputi faktor-faktor Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty, dan Tangibles.

2.5 SUMBER DAYA MANUSIA YANG MENDUKUNG PT. BCA Tbk
    
      BCA   menyadari  bahwa  meningkatnya persaingan bisnis perlu disikapi dengan meningkatkan efisiensi di berbagai bidang, termasuk dalam hal  optimalisasi  produktivitas  karyawan.Strategi dan kebijakan BCA  di tahun 2010 difokuskan untuk mempersiapkan landasan yang kokoh dalam membangun kompetensi sumber daya manusia terutama dalam memperkuat hubungan dengan nasabah dan meningkatkan kemampuan  pemasaran serta kepemimpinan.Selain itu, BCA merekrut lebih banyak karyawan sebagai  upaya untuk mengantisipasi perkembangan bisnis serta memelihara  keseimbangan  profil demografis karyawan.
        Pada tahun  2010   BCA  melakukan pemetaan terhadap  seluruh  karyawan untuk mengidentifikasi potensi dan kompetensi karyawan. Pemetaan ini  diperlukan untuk menyusun   rencana   pengembangan    yang tepat     guna     meningkatkan    produktivitas setiap  karyawan.BCA menerapkan sistem panel  manajemen    untuk   mengidentifikasi‘ top performer’ dan menyiapkan rencana pengembangan karir  bagi setiap karyawan melalui serangkaian pelatihan dan penugasan khusus. Sistem ini  secara efektif menciptakan talent pool yang berguna  untuk mendukung kelancaran operasional bank.


Pelatihan dan Pengembangan

      BCA  Learning Center menyediakan program pelatihan  dan  pengembangan  yang       komprehensif  untuk mengasah  keterampilan dan  pengetahuan serta  menumbuhkan etos kerja yang dibutuhkan dalam mendukung kinerja secara kelompok dan menjaga standar mutu layanan yang tinggi.  Sepanjang tahun

2010   kegiatan pelatihan dan pengembangan difokuskan pada program-program  terkait kredit,  manajemen  risiko,dan  manajemen pengetahuan (knowledge  management). Selama tahun 2010  BCA Learning Center menyelenggarakan 2.026 kelas pelatihan yang diikuti oleh 54.094 peserta. Total keseluruhan waktu pelatihan mencapai 145.204 hari.


   Program-program  pelatihan   dan pengembangan BCA disusun dengan memperhatikan kebutuhan pengembangan organisasi.  Untuk  menyelaraskan dengan strategi dan arah bisnis perusahaan, pada tahun 2009  Management  Development  Program (MDP)  disesuaikan menjadi BCA Development Program (BDP).  Program ini  ditujukan untuk menghasilkan tenaga profesional dengan spesialisasi   sesuai    kebutuhan   unit   kerja. Pada tahun  2010, sebanyak  115   lulusan dari universitas terkemuka telah direkrut untuk mengikuti pelatihan dalam program BDP.
       BCA   juga  menyelenggarakan  program pelatihan  yang  bersifat  massal  untuk memperluas kesempatan belajar bagi seluruh karyawan  pada  semua  unit  kerja. Program pelatihan seperti e-Learning dan Video Based Training (VBT) telah menjadi solusi tepat dalam proses pembelajaran yang efektif dan efisien bagi karyawan maupun BCA.  Sebanyak 3.766 karyawan telah menyelesaikan pelatihan online sejak program ini diluncurkan pada tahun 2009, dan 12.856 peserta telah mengikuti VBT. Selain itu,  BCA juga mendorong pengembangan knowledge management, dengan membentuk kelompok-kelompok diskusi  informal  yang memfasilitasi  pertukaran  pengetahuan  dari karyawan  yang  memiliki pengalaman  dan keahlian tertentu kepada karyawan lainnya.





2.6 ANALISIS SWOT PADA PT. BCA Tbk

1.Kekuatan (Strength)
      Merupakan hal-hal yang dapat menjadi kekuatan, yang dimiliki oleh perusahaan, biasanya berujud sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. Termasuk di dalamnya tenaga kerja, goodwill, modal, mesin dan sebagainya. Kekuatan ini dapat dieksploitasi untuk meminimumkan ancaman ataupun menghilangkan dampak yang diakibatkan oleh ancaman lingkungan. Kekuatan usaha ini dapat dikontrol dan diawasi untuk kepentingan atau pengembangan perusahaan. Kekuatan ini bersumber dari dalam perusahaaan sehingga penggunaanya memungkinkan untuk direncanakan maupun dijadwalkan. Pada Bank BCA kekuatan terletak pada :
Menjadi pelopor dalam infrastruktur pendukung national payment systemyang sulit tersaingi oleh kompetitornya.
Menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukan melakukan proses edukasi sistematis dalam pemakaian layanan ATM dan internet banking.
Posisi Bank BCA sebagai standard setter dari bank – bank pesaingnya bukan hanya di produk layanan, tetapi untuk penambahan jenis electronic delevery channel nya menjadi benchmark bagi para pesaing.
BCA sudah dikenal reputasinya di dalam dan luar negeri sebagai bank yang selalu mengambil keputusan tepat dalam pemilihan teknologi dan waktu penerapannya.
Tim manajemen yang sangat profesional yang selalu mengikuti kebijakan dan regulasi perbankan nasional dan internasional
Sumber daya manusia (SDM) yang terlatih baik dan berorientasi pada pelayanan bagi nasabah
Rangkaian produk dan jasa yang inovatif dan memenuhi kebutuhan yang aktual
Pemanfaatan teknologi paling mutakhir secara tepat
Upaya yang terus-menerus dalam mempertahankan tingkat pengamanan perbankan yang paling tinggi
Jaringan yang luas dari kantor cabang dan kantor cabang pembantu di seluruh Indonesia

2.Kelemahan (Weakness)
       Merupakan segala sesuatu yang menjadi kelemahan atau kendala-kendala yang menyebabkan perusahaan sulit untuk berkembang atau meningkatkan kinerja perusahaannya. Kelemahan ini dapat pula menjadi variabel yang sama dengan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan. Misalnya tenaga kerja yang tidak terampil, tidak cukupnya modal usaha, dan kapasitas mesin yang tidak memadai.
Seperti halnya kekuatan, kelemahan ini juga berasal dari dalam perusahaan atau dapat dikatakan sesuatu yang dibutuhkan untuk pengembangan perusahaan namun tidak dimiliki atau sangat kurang kapasitasnya. Karena berada di dalam perusahaan maka kelemahan ini dapat ditekan sehingga dari luar tidak nampak sebagai kelemahan.

Kelemahan pada Bank BCA yaitu :
1.Layanan perbankan BCA yang selalu mengikuti perkembangan teknologi informasi masih perlu disempurnakan untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan dari para nasabah.
2.Konsentrasi alokasi kredit BCA lebih terfokus pada korporasi perusahaan menengah keatas, sehingga sangat rawan terhadap kemungkinan kredit macet ketika iklim ekonomi sedang krisis dan nilai tukar mata uang yang fluktuatif.
3.BCA belum menjadi bank pilihan utama bagi sebagian masyarakat Indonesia yang mampu mengakomodasi sebagian besar kebutuhan mereka akan layanan perbankan.

3.Kesempatan (Opportunity)
     Peluang merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk berkembang. Peluang yang ada tersedia di lingkungan perusahaan dan umumnya tidak bias disediakan oleh perusahaan. Perusahaan hanya menyesuaikan diri dengan kesempatan yang muncul. Contoh: adanya pelaksanaan otonomi daerah, adanya perkembangan teknologi dan sebagainya. Peluang merupakan faktor lingkungan yang menjadi pendorong bagi suatu perusahaan untuk berkembang.  
 
    Sejalan dengan tekad pemerintah yang terus mengembangkan perekonomian Indonesia
Pencanangan tahun 2008 sebagai tahun edukasi perbankan bagi masyarakat, memungkinkan dunia perbankan bertarung secara kompetitif untuk berebut nasabah.
Kecenderungan pola hidup masyarakat yang konsumtif, merupakan salah satu peluang yang perlu dicermati untuk meningkatkan jenis produk jasa kredit perbankan dan kualitas pelayanan bagi nasabah.
Kecepatan kemajuan teknologi informasi sangat mendukung komitmen BCA untuk mempermudah pelayanan demi meningkatkan kepuasan nasabah.

4.Hambatan (Threat)
        Ancaman adalah suatu situasi yang dapat mengurangi kemampuan bisnis atau perusahaan untuk melindungi dan memperbaiki kedudukan kompetitipnya dalam pasar. Ancaman termasuk ke dalam variable yang juga tidak dapat diciptakan oleh perusahaan. Selain itu ancaman inipun tidak dapat pula dihilangkan, namun dapat diperkecil intensitasnya untuk muncul. Contoh Kurang konsistennya kebijakan pemerintah pusat, terbatasnya keuangan daerah, masuknya perusahaan besar sebagai pesaing, terbatasnya bahan baku industri, kebijakan otonomi daerah yang berlebihan dan sebagainya.

      Perkembangan dunia bisnis semakin kompleks dengan tingkat persaingan yang tinggi ditengah kondisi perekonomian Indonesia yang terus bergejolak dan tingkat inflasi yang cukup tinggi.
Masyarakat cenderung meminati layanan perbankan yang simple dan menawarkan berbagai macam fleksibilitas serta berbagai macam hadiah yang menggiurkan.
Tingkat inflasi yang terus meningkat mengurangi minat masyarakat untuk menyimpan uang di bank.



BAB III

KESIMPULAN
     BCA mengadopsi praktik tata kelola perusahaan terbaik, yang merupakan pondasi dari bisnis yang transparan dan sehat. Hal tersebut merupakan komitmen pihak manajemen BCA untuk mempertahankan kepercayaan nasabah, pemegang saham, mitra bisnis dan pemangku kepentingan ( stakeholders ) lainnya. Dalam memastikan tata kelola yang optimal, direktur bersama manajemen akan selalu mengevaluasi implementasi tata kelola perusahaan secara berkesinambungan.

     BCA siap memanfaatkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi yang positif untuk memacu ekspansi kredit di semua segmen, baik untuk segmen individu dengan menawarkan produk-produk kredit baru. Sebagai respon terhadap tingginya inflasi dan tingkat suku bunga. BCA melakukan penyesuaian kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi resiko kredit dan resiko pasar. Dalam proses tersebut BCA secara proaktif memperketat persyaratan kelayakan minimum kredit rating dan membatasi eksposur terhadap industri dan segmen kredit tertentu.
Intinya yang menjadi rahasia dari eksistensi BCA sebagai bank swasta ditengah krisis ekonomi adalah kekuatan pihak manajemen dalam melakukan praktik pengelolaan resiko operasional yang baik dan ketat dengan berlandaskan prinsip kehati – hatian dan pelayanan BCA kepada nasabah dengan mengembangkan pendekatan total customer relationship. Namun BCA perlu bekerja lebih keras lagi untuk dapat meyakinkan masyarakat dan nasabah akan kinerja perbankan yang mereka selenggarakan, selanjutnya memenangkan penilaian masyarakat tentang keunggulan – keunggulan produk dan jasa layanan perbankan BCA.





1 komentar:

  1. Jam Buka Bank BCA Merupakan hal-hal yang dapat menjadi kekuatan, yang dimiliki oleh perusahaan, biasanya berujud sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. Termasuk di dalamnya tenaga kerja, goodwill, modal, mesin dan sebagainya. Kekuatan ini dapat dieksploitasi untuk meminimumkan ancaman ataupun menghilangkan dampak yang diakibatkan oleh ancaman lingkungan

    BalasHapus